Aku masih ingat pertama kali siapa yang mengantarkan dan membetulkan dasi serta seragam sekolah ketika hari pertamaku sekolah. Sambil berkata "duh cakepnya anak Ibu, jangan nakal disekolah ya". Lagi-lagi kata itu akrab ditelingaku ketika aku hendak pergi kekampus.
Bagiku, Ibu itu
Maha guru kasih sayang
Dia yang selalu mengajarkan apa itu keindahan
Dia yang selalu mengajarkan kalau hidup itu hidup itu harus lembut seperti embun
Dia yang selalu mengingatkanku segera sembahyang jika waktu shalat tiba,
"shalat...shalat...shalat..."
Dia yang selalu mendo'akan kebaikan untuk keluarga ini
Dia yang menyiapkan sarapan paling mahal sedunia, nasi telor dadar kasih sayang
Dia yang merawat kami, bapak, kakak dan aku ketika sakit
Dia yang selalu mengingatkan "Awas kalau kamu bikin malu Ibu"
Dia yang menangis terharu ketika kakak menikah
Dia yang menungu pintu ketika aku masih diperjalanan pulang,
lalu berkata, "cape jang? (cape nak?)
Dia yang selalu mengajarkan apa itu ketabahan dalam menghadapi setiap cobaan hidup
Dia yang tersenyum ketika aku dan kakakku mendapat nilai bagus disekolah
Dia yang selalu membetulkan dan merapikan pakaian bapak sebelum berangkat kerja
Dia yang bercita-cita pergi haji dimasa tuanya
Dia yang bercita-cita semua orang bisa tersenyum ikhlas dipagi hari
Dia yang mengenalkan toleransi beragama lewat dongeng Muhammad S.A.W
Dia yang tidak pernah takut akan sesuatu, kecuali Tuhan dan apa itu salah
Dia...
Dia......
Dia..........
Arsitek kasih sayang terbaik sedunia!!
Bagiku, bingkaian dan rangkaian kata-kata indah didunia ini tidak bisa menggantikan kasih sayangmu.
Ibu, lekas sembuh Ibu.