Thursday, April 28, 2011

Bincang riang


Malam panjang bertabur bintang
Cemerlang
Hati yang riang
Berbincang
Tuhan, adakah ruang untuk saling menyayang?

Wednesday, April 27, 2011

OASEM

beberapa minggu yang lalu jalan mangga no.14 di gemparkan dengan sekumpulan band berbahaya yang bernama lem of got. seiring berjalannya waktu, band tandingan pun muncul. OASEM. itu namanya. sebuah nama yang tidak komersil memang. pun dengan lagunya. maklum, kami disini tidak menjual lagu ataupun skill yang kami miliki. kami disini hanya menjual tampang yang rupawan?. inilah kami OASEM. grup musik terkeren ketiga setelah kangen band dan lem of got. selamat menikmati.

Bincang bimbang

Malam panjang tanpa bintang
Remang
Hati yang bimbang
Berbincang
Tuhan, apakah nanti kuburanku terang?

Tuesday, April 26, 2011

Arumba

Arumba kerap kali membuat onar dalam keluarga atau pun lingkungannya. Tengok saja kejadian beberapa hari yang lalu. Sepulang sekolah rumba membuat ayahnya mengelus dada. Ketika itu ayahnya sedang adzan dhuhur. Tanpa sepengetahuan ayahnya, rumba masuk masjid dan memperhatikan apa yang sedang dilakukan ayahnya. Kemudian di keluar dari tempat peribadatan itu. Dia mendengar suara ayahnya muncul dari pengeras suara. Kemudian dia masuk lagi. Keluar lagi. Dan masuk lagi sambil berkata “horeee suara ayah terdengar keluar, suara ayah tak kalah bagus sama om iwan fals”. Kaget mendengar suara anaknya, Patarka yang sedang memanggil-manggil orang sekeliling desa untuk beribadah sholat kemudian menghentikan adzanya. “, ayah sedang adzan saying, tolong jangan berisik ya!” Dan Patarka lupa kalau tombol mic masih dalam keadaan menyala.
Bukan hanya itu bentuk-bentuk kenalakan rumba. Ketika sore tiba, setelah kejadian mengganggu adzan, Gipitapa ibu Arumba meminta tolong Arumba untuk mengambil ayam dari kandangnya. Ibunya berniat membuat ayam goreng bumbu asam manis saus torpedo untuk makan malam. Arumba tidak tahu bagaimana caranya menangkap ayam. Dia hanya bisa mengeluarkan semua ayamnya yang berjumlah empat ekor itu keluar dari kandangnya. Setelah ‘sang korban’ ada dihalaman rumah,. Arumba berpikir keras bagaimana menangkap sekumpulan ayam kampung pemberian pamannya. Arumba teringat sebuah alat canggih penangkap hewan milik ayahnya. Ya, pancingan. Tempo hari Arumba sempat melihat bagaimana kegiihan ayahnya menangkap beberapa ikan di kolam pamannya. Pikirnya, mungkin dengan pancingan itu dia bisa mengangkap salah satu ayamnya. “Horeee, Ibu aku berhasil mengangkap ayamnya, lihat Bu Rumba hebat”. Dengan bangga Arumba menghampiri Ibunya yang sedang meracik bumbu di dapur kemudian dia bercerita bagaimana cara dia mengangkap ‘sangkorban’. “Lalu, tiga ekor lainnya kemana Rumba?  Tanya ibu. “Rumba menangkapnya juga Bu, tapi Rumba masukin kolam, biar mereka tidak susah lagi ditangkap”. Mendengar cerita anaknya Gipitapa hanya bias mengelus dada. Arumba pun kemudian mandi.
Setelah mandi Arumba pun di panggil Ibunya. “Rumba, kamu kan perempuan, dan perempuan itu harus bias masak. Sekarang kamu lihatin Ibu masaka ya” Arumba hanya tersenyum mendengar nasehat Ibunya. “Coba masukin ayam yang sudah dipotong itu kedalam wajan, Ibu mau kerumah pamanmu” Rumba pun menuruti titah Ibunya. Kemudian Rumba memasukan ayam-ayamnya ke wajan dan Ibunya keluar meninggalkan rumah. Selang lebih kurang setengah jam, Arumba kesal dan bosan karena dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Arumba pun keluar rumah dan menemui Ibunya. Dalam perjalanan, Arumba melihat pertunjukan doger monyet. Arumba lebih tertarik melihat monyet-monyet yang menari-nari ketimbang melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. “Min, aku balik lagi ya, kasihan rumba. Dia dirumah sendirian. Sekali lagi maaf ya untuk ayam dan kolamnya”. Setelah berpamitan, Gipitapa segera pulang menuju rumah. Ditempat yang berbeda Arumba kaget karena dia harus menemui Ibunya. Ia pun bergegas dan berlari menuju rumah pamanya. “Camulikum, pelmici Om, Bunda Tapa macih dicini?” Tanya Rumba sambil tersenggal-senggal. “Baru saja dia meninggalkan rumah dan pulang menuju rumahmu”. Malas dan cape setelah berlari Arumba pergi menuju dapur dan mengambil segelas air minum lalu menuju kamar adik sepupunya untuk istirahat. Lebih tepatnya tidur-tiduran dan kemudian tertidur.
Dari halaman rumah Gipitapa mencium bau kurang sedap, dengan sedikit lari kecil dia memasuki rumahnya dan menuju dapur. “Astaga, ayamnya gosong, yaaaaahhh Arumba -_-

(Kegosongan itu menjdi cikal bakal arumba menjadi garing hingga saat ini)

Tuesday, April 19, 2011

do'a tambahan sebelum akad nikah

"tuhan,
seandainya malam ini ada teror bom,
jangan kau ijinkan mereka menaruh bom disini,
menghantam kepala kami"

(sebuah rancangan pidato kemenangan manakala saya akad nikah)

Sunday, April 17, 2011

Project sangkuriangan

Beberapa hari yang lalu saya dan teman saya melakukan project "sangkuriangan". Project yang singkat. Malam ngorder, besok jadi, hehehe kurang lebih seperti itu yang dimaksud project "sangkuriangan". Projectnya simpel. membuat ILM tentang KB. Bagi yang hendak melihat, berkomentar, memberikan kritik, saran dan bentuk-bentuk apresiasai lainya, silahkan klik disini: ILM BKKBN : Ketahanan Ekonomi Keluarga (BKKBN PSA: Family Economic Resilience) dan disini: ILM BKKBN: Peningkatan Ekonomi Keluarga (BKKBN PSA: Family Economic Improvement)