Thursday, July 14, 2011

sate anggrek grek


Kendati pun yang semua terjadi bisa terulang lagi dan saya diberi kesempatan dua kali, itu bukan berarti saya akan mampir ditempat itu.
Awalnya, setelah selesai shoting saya dan beberapa teman hendak mencari makan. Rasa yang lelah mungkin bisa terobati dengan makan makanan yang enak pikir saya. Seorang kawan yang biasa di paggil nanda (bukan nama samarannya) memberi ide untuk makan sate. Pun dengan teman saya yang bernama dimas nur mengamini itu.
Singkat kata, saya dan teman-teman saya segera menuju tempat makan itu yang kebetulan searah dengan tempat saya bekerja.
Ya, sate anggrek. Mungkin sate ini cukup termasyur di kalangan penjelajah wisata kuliner di Bandung. Kamera, tripod, lampu dan beberapa alat shoting lainnya saya letakkan di bawah meja. Pada saat itu, kami berempat merasa lapar memang, maklum hari itu hari yang melelahkan sekaligus melelehkan karena matahari dan tempat pembakaran sate terasa panas saya rasakan.
Setelah duduk santai, saya pun hendak memesan sejumlah makanan. “Mba, saya pesan sate kambing dua puluh dan sapi dua puluh” pesan saya kepada pemilik kedai itu. “Makan disini mas? Yaudah duduk aja dulu, nanti ada pelayan yang menghampiri kalian” jawab perempuan itu dengan judes. Tak lama setelah itu, sorang pelayan datang menghampiri kami “Makan disini mas? Pesan apa? [lagi-lagi nadanya kurang enak didengar].
            Entahlah, rasa tersinggung saya sedikit hilang setelah saya melihat raut muka teman saya. Tanpa ambil pusing, saya segera mengambil kamera dan mengambil beberapa foto kedai sate itu.




            Makanan sudah dalam perut dan mungkin besok pagi akan bersatu kembali dengan bumi. Tak lama setelah kami makan, kami membayarnya dan segera pergi menjauhi kedai itu. Diperjalanan saya sempat berfikir “setau saya, seorang pedagang yang baik dia seharusnya bisa melayani tamunya dengan baik pula. Tapi apa yang saya alami hari ini, tidak demikian” mungkin dia sedang banyak masalah kali, fikir saya.
            Namun, seperti yang saya ungkapkan di awal, kendatipun saya diberi kesempatan dua kali, rasa-rasanya saya lebih memilih kedai sate yang jauh lebih ramah dan tentunya lebih enak dari kedai sate yang bertempat diperempatan jalan riau dan anggrek itu. Itu tu kedai sate yang asapnya mengganggu para pengguna jalan.

1 comment:

  1. Enak banget kak Makanannya, pengen coba lagi kak.
    tapi jauh harus kebandung lagi kak

    ReplyDelete