Saturday, January 15, 2011

atas nama

tadi,
atas nama kloset yang tadi saya duduki
atas nama gayung yang mengambang di air
kemana sabun itu berlalu?

lalu,
atas nama lantai yang selalu diinjak
atas nama pintu yang menghalangi sekaligus menutupi
atas nama andi yang ditelepon seorang perempuan
atas nama mas kib yang menonton cookies
atas nama fajar yang menemani mas kib
kenapa kalian tidak merokok?

hehehe,
lanjut...

barusan,
atas nama batu, pasir, air dan semen yang berpelukan erat
atas nama cat yang menghiasi
atas nama kursi yang terduduki
bagaimana rasanya diam?

sekarang,
malam ini terasa sepi [diambil dari dialog salah satu cookies yang ditonton mas kib]
surrrppp [suara teh manis yang aku seruput]
kembali saya hisap rokok
serasa juara pisan....

masih juga sekarang,
atas nama, bawah nama, kiri nama dan kanan nama
mengapa nama begitu penting?
mengapa tuhan menurunkan kemampuan untuk menamai?
apakah ini semacam teka-teki silang untuk menemuinya?

kemudian,
aku menjadi bertanya-tanya apakah aku mengenali aku yang dinamai ibu dan ayahku yang terlahir dari nenek-nenekku?

kemudian [lagi]
bagaimana aku mengenali penciptaku jika untuk mengartikan nama saja aku belim mampu?

-tulisan iseng ini, terinspirasi ketika saya [maaf] sedang berak-

No comments:

Post a Comment